Suasana Demo Di depan Kantor Bupati Busel |
https://youtu.be/5RIAejuSSBI
Spionnews.com, Buton Selatan - Aksi masyarakat Buton Selatan yang meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten untuk segera menutup Tambang galian C ( Pasir dan Kerikil yang ada di Kel. Masiri sudah sangat meresahkan Warga.
Akibat dari ketidak pastian pemerintah daerah, mahasiswa dan masyarakat Buton Selatan yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pemerhati Lingkungan Buton Selatan, ( AM2 PL Busel) melakukan demo di beberapa Kantor Dinas, serta menyegel kantor tersebut termasuk kantor DPRD Kabupaten Buton Selatan.
https://youtu.be/5RIAejuSSBI
Dimana aksi yang kebanyakkan para ibu - ibu, yang dilakukan mulai dari Dinas PTSP hingga berakhir di Kantor Bupati, belum mendapatkan kepastian.
Saat ditemui Koorlap Aksi La Ode Sumardin mengatakan "Kami sebagai masyarakat meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Buton Selatan, untuk memberikan solusi dari dampak penambahan pasir yang ada di Kel. Masiri" ungkapannya, Rabu, 13/4/2022.
Dalam Aksi itu, Sumardin meminta kepada pemerintah untuk menutup Tambang galian pasir tersebut, yang akibatnya berdampak kepada masyarakat lingkungan sekitarnya.
"Dari beberapa Kantor Dinas yang kami datangi tidak ada satu orang pun dari Dinas yang mau memberikan penjelasan kepada kami selaku masyarakat" tuturnya.
Berhubung aksi kami tidak diindahkan oleh beberapa Dinas, Maka beberapa Kantor dinas kami segel, termasuk Gedung DPRD Kabupaten Buton Selatan.
"Kami akan tetap berjuang meminta kepastian dari Bapak Bupati, karena telah berjanji kepada kami, 7 hari yang lalu, akan melakukan penutupan Lokasi Tambang pasir tersebut, namun sampai hari ini tambang pasir tersebut belum juga di tutup" ungkapnya.
Kata Koorlap, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk segera menghentikan pemuatan pasir yang ada di Sampolawa yang dilakukan dengan mengunakan tongkang.
"Kami bersama masyarakat yang kebanyakan para Ibu - Ibu yang ikut demo setelah muak dengan janji bapak Bupati, yang diwakili oleh asisten 2, bahwa akan segera menindak tegas para pelaku penambahan pasir ilegal tersebut" ujarnya.
Bila pemerintah daerah tidak ada yang akan menemui kami, maka kantor Bupati Buton Selatan akan kami segel.
Setelah hampir 2 jam melakukan Demo di depan Kantor Bupati, maka pihak pemerintah yang diwakili oleh asisten 3 , memberikan penjelasan bahwa saat ini, Bupati lagi ada dinas Luar kota, dan dirinya mewakili pemerintah daerah akan melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Propinsi, dan Dinas Lingkungan Hidup yang memiliki Wewenang untuk menyelesaikan kasus ini.
Namun dari pantauan kondisi lapangan, para ibu - ibu selaku masyarakat bersih keras untuk meminta kepastian dan solusi dari masalah tersebut, bila tidak ada solusi, maka kantor Bupati akan mereka Segel.
Pihak pendemo pun menuntut agar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kasat Pol PP agar di Jopot dari jabatannya, termasuk Kapolsek Batauga.
Liputan/Editor : Hari
Komentar
Posting Komentar