Langsung ke konten utama

Banjir Hayutkan Rumah Warga Di Tohoru dan Telutih

Foto : Suasana Banjir di Kab. Maluku Tengah, dari Abdullah Suailo Ketua Himpunan Mahasiswa Wolu ( HPMW )

Spionnews.com

Spionnews.com | Maluku - Bencana banjir yang menimpah negeri-negeri di Kecamatan Tehoru dan Telutih Kabupaten Maluku Tengah  mengakibatkan rumah warga ambruk, salah satunya di Desa Wolu Kecamatan Telutih. Bencana banjir yang terjadi di dua Kecamatan tersebut sampai saat ini belum ada sentuhan dari pemerintah setempat, baik pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ataupun Pemerintah Provinsi Maluku. Adapun daerah yang kenal musibah banjir diantaranya, Negeri Yaputi, Negeri Moso dan Negeri Wolu.

Menurut salah satu Tokoh Pemuda setempat Ketua Himpunan Mahasiswa Wolu ( HPMW) Abdullah Suailo mengatakan "Ketiga desa yang terkenal musibah banjir harusnya ada perhatian serius dari Pemerintah Desa setempat termasuk Pemerintah Daerah Maluku Tengah, DPRD Kabupaten Maluku Tengah, DPRD Provinsi dan Pemerintah Provinsi Maluku" ujarnya, Senin, 29/8/2022.

Katanya, Bencana banjir yang mengakibatkan rumah warga masyarakat ambruk terbawa air salah satunya Ibu Masnun Keiya warga masyarakat Negeri Wolu yang merupakan korban Banjir. Harusnya ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi terkait dengan Negeri-negeri yang terkenal bencana banjir.


"Pada tahun 2020 di Negeri Wolu ADD Desa telah mengalokasikan anggaran sebesar 50 juta, begitupun juga pada tahun 2021" Tegasnya. 

Dari Pemerintah desa Negeri Wolu, pada tahun 2020 dan 2021 terhitung anggaran ADD yang telah dialokasikan sebanyak 100 juta, untuk penanggulangan bencana pada tahun tersebut.  

"Namun pada tahun 2020 dan 2021 tidak adanya bencana alam yang terjadi di Negeri Wolu. Setelah pada tahun 2022. banjir pertama  pada Rabu, 24 /8/2022 dan Jumat,26/8/2022. yang mengakibatkan rumah warga ambruk dan terbawa air" terangnya.

Imbuhnya, Harusnya anggaran yang telah dialokasikan oleh ADD tahun 2020 dan 2021 yang tidak terpakai oleh Pemerintah Desa  Negeri Wolu dipergunakan untuk mengatasi banjir yang terjadi saat ini. 

"Setelah ditelusuri mengenai anggaran 100 juta yang dianggarkan tahun 2020 dan 2021 oleh pihak Pemerintah Desa mengaku sudah terpakai habis, Alasan pihak Pemerintah Negeri Wolu ADD 2020 dan 2021 telah dialihkan kepada warga penerima Bantuan Langsung Tunai ( BLT )"Jalasnya. 

Kata Ketua Pemuda itu,  Ini menjadi pertanyaan buat Pemerintah Daerah Maluku Tengah, Apakah angaran dari Badan Penanggulangan Bencana bisa dialihkan ke anggaran BLT? sementara dalam RKA 2021 pos anggaran BLT itu sendiri dan pos angaran penanggulangan bencana tersendiri. 

"Sangat tidak rasional ketika Pemerintah Negeri Wolu beralasan kalau dana bencana alam telah dialihkan kepada warga penerima Bantuan Langsung Tunai, alasan yang sangat tidak rasional" tuturnya.

Sebagai masyarakat Negeri Wolu sudah sepatutnya mempertanyakan anggaran bencana alam kepada pihak pemerintah desa karena itu merupakan hak masyarakat Negeri Wolu.

"Dari ketidak jelasan  penggunaan anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Negeri Wolu, maka sudah seharusnya peristiwa ini dilaporkan kepada lembaga yang berwenang dalam hal ini Kejaksaan Tinggi Maluku agar secepatnya Pemerintah Negeri Wolu diproses berdasarkan Undang-Undang yang berlaku" Tambahnya. 

Dari peristiwa bencana banjir yang menimpah negeri-negeri di dua Kecamatan Tehoru dan Telutih, harusnya ada langkah alternatif yang bisa diambil oleh Pemerintah Daerah Maluku Tengah, DPRD Maluku Tengah dan Pemerintah Negeri dari ketiga desa yang terkenal bencana banjir, agar masalah banjir dapat teratasi, sehingga masyarakat dapat hidup nyaman tentram dan damai.


"Kalau tidak diantisipasi oleh pemerintah Maluku Tengah, DPRD Maluku Tengah dan pemerintah desa. maka, sebagain besar rumah warga dapat terancam oleh banjir yang kapan saja bisa terjadi pada musim penghujan dan akan berakibat buruk pada pada Negeri-negeri yang Ada di Kecamatan Tehoru dan Telutih, salah satunya Negeri Wolu" Imbuhnya.

Mengingat, Kata Abdul, kali Wae Tunusei di Negeri Wolu sangat dekat dengan pemukiman warga, yang menjadi ketakutan masyarakat Negeri Wolu di musim penghujan seperti ini ketika terjadi banjir yang ketigakalinya maka, Negeri Wolu bisa saja ikut terbawa air.

"Harapan masyarakat Negeri Wolu kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, DPRD Maluku Tengah agar secepatnya menyelesaikan bencana banjir yang ada di tiga desa tersebut" Harapannya.

***

Editor: Harry 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perak Sultra Resmi Melaporkan PT.Mandala Jayakarta Ke Polda Sultra, Terkait Dugaan Dokumen Terbang (Dokter).

  SPI Suasana saat Masukan Laporan ke Polda Sultra  ONNEWS, Kendari, - Senin (18/12/2023) Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara (Perak - Sultra) secara resmi telah melaporkan PT.Mandala Jayakarta ke polda sultra, Terkait dugaan jual beli dokumen terbang (Dokter) di kabupaten konawe utara. Perusahaan tersebut (PT.Mandala Jayakarta) diduga kuat terlibat dalam memfasilitasi dokumen terbang (Dokter) dalam perkara tindak pidana korupsi PT.Antam. UBPN konawe utara, Hal itu dikuatkan dengan dokumen yang dikantongi oleh pihak perak sultra. Ketua umum Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara Hebriyanto Moita menyampaikan awak kepada media. "Perusahaan PT.Mandala Jayakarta kami duga kuat terlibat dalam memfasilitasi dokumen terbang (Dokter) kepada mafia pertambangan, didalam perkara tindak pidana korupsi PT.Antam.UBPN konawe utara, Besar dugaan kami bahwa PT.Mandala Jayakarta merupakan salah satu aktor utama dalam proses jual beli dokumen terbang (Dokter) di Kabupaten Konawe Utara" Kare

Siswa SMA di Hamili Ayahnya, Lahir Bayi Status Anak dan Cucu

  Polisi tangkap Ayah Hamili Anak kandungan hingga punya anak  Spionnew.com Spionnews.com | Baubau - Hari ini telah terungkap kembali kasus Pencabulan dari seorang ayah kepada anaknya, di Kelurahan Lowu-lowu, Kota Baubau. Terungkap perbuatan pelaku akibat ada rumor dari warga sekitar yang mendapati seorang perempuan berstatus pelajar SMA yang melahirkan seorang bayi Laki-laki di bulan November 2021.  Perempuan tersebut belum menikah dan warga pun hendak bertanya - tanya siapa kah ayah dari anaknya yang baru dilahirkan tersebut. Karena kejadian itu, warga pun melaporkan kasus itu, kepada pihak Polsek Lea-lea, dan dipindahkan ke Polres Baubau untuk di telusuri. Ketika Polres Baubau melakukan Konferensi Pers di Aula Kemitraan Polres Baubau, AKBP Erwin Pratomo mengatakan "Kapolres Baubau telah berhasil mengungkapkan pelaku persetubuhan anak di bawah umur, yang terjadi di Kelurahan Lowu-lowu, Kecamatan Lea - Lea, Kota Baubau, yang dilakukan pada bulan Januari dan Februari tahun 2021 di

Akan Ada Seribu Talang Pada Kegiatan Adat Desa Bola

  Acara adat Di Desa Bola, Kabupaten Buton Selatan 2023 SPIONNEWS, Batauga - Kegiatan Budaya yang dilakukan setiap 2 tahun sekali, dilakukan ritual adat pembersihan mata air yang ada di desa Bola, Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan.  Ketika ditemui saat pelaksanaan kegiatan tahunan kali ini, Ketua panitia Festival Budaya Lumeano We'e, La Dati, S.Pd mengatakan "Kami selaku panitia di Festival Budaya Lumeano We'e dalam budaya serumpun termaksud Masiri, Majapahit, Lampanairi, Bola dan Pogalampa" Ujarnya.  Katanya, Perayaan ini sebenarnya satu kali dalam setahun tapi untuk meriah seperti ini dua tahun satu kali dilaksanakan  "Pelumeano We'e, kita awali dengan kegiatan mulai dari tanggal 11 Juni sampai 16 /6/ 2023, itu ada 30 jenis kegiatan seni dan olahraga ciri khas lokal dari Desa Bola" Ujarnya.  Tuturnya, Tari kolosal itu gabungan dari tari tradisinal digabungan dengan tari moderen yang terlibat itu di dalamnya siswa SD Negeri 1 Bola, MTSN Bola,